Minggu, 15 Juni 2014

Hakikat Pergerakan Mahasiswa



Merupakan sunnatullah bila terdapat perbedaan di setiap masa dan generasi. Yang terpenting adalah bagaimana menyikapi perbedaan itu sebagai sebuah kekuatan yang dahsyat, dengan berfikir positif dan kepercayaan diri. Sehingga setiap aral melintang dapat teratasi dalam menjalani situasi dan kondisi yag sesulit apapun.
Tidak menutup kemungkinan terjadinya kemunduran, kevakuman di setiap perjalanan organisasi. Terlebih pada periode yang baru, dihadapkan pada konflik-konflik baru, serta tuntutan-tuntutan untuk menghidupkan suasana lebih baik dari kepengurusan yang lama. Karena memang untuk itulah bagian dari tujuan hidupnya organisasi. Dari sinilah justru proses penenmpaan jiwa-jiwa leadership yang tangguh atau bisa disebut “Tim Yang Solid”.
Masa depan adalah sebuah misteri dan masa lalu adalah sebuah khayalan untuk kembali. Namun kunci mencapai dan memperbaikinya ditentukan saat ini. Bergerak atau stagnan, maksimal atau tidak itu menjadi tolak ukur keberhasilan yang akan dicapai.
Pada dasarnya Pergerakan dalam arti bahasa adalah peihal atau keadaan bergerak. Namun bila dirasakan kata pergerakan adalah sebuah aksi (actuating). Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan menejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi, actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.
Secara mendasar pergerakan adalah proses yang menyebabkan diarahkannya dan terjadinya kegiatan suka rela yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.
Bila dilihat saat ini Pergerakan mahasiswa itu sendiri mengasosiasikan dengan “Aksi Turun ke Jalan”. Mungkin inilah yang menurunkan semangat mahasiswa saat ini dan mungkin ini yang saya rasakan selama ini.
Padahal Pergerakan Mahasiswa itu adalah sebuah aktivitas dengan kesadaran tinggi untuk berkontribusi secara langsung ke masyarakat di luar gerbang kampus. Sedangkan kegiatan kemahasiswaan seperti belajar, mengikuti UKM, kepanitiaan bisa dijadikan fasilitator dalam pengembangan diri baik dalam akademis maupun non-akademis (Soft Skill).
Pergerakan mahasiswa menuntut adanya rasa tanggap terhadap isu dan kebranian untuk zona nyaman untuk merealisasikan suara rakyat yang berteriak akan adanya kesejahteraan. Maka dari itu Pergerakan Mahasiswa bermaksud memperolehi kecakapan menyelesaikan masalah dan improvisasi dengan menekankan “kebebasan ekspresi” yang berteraskan kegiatan-kegiatan penerokaan, penemuan dan kreativitas untuk kesejahteraan masyarakat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar