I.
PENDAHULUAN
Studi tentang perkembangan manusia
dalam psikologi barat terfokus pada deskripsi fisik, mental dan
perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam periode usia kronologis tertentu.
Bisa disebut studi perkembangan manusia ini menggunakan prespektif linear,
tergantung waktu, dan sangat terkait dengan budaya tertentu. Psikologi
perkembangan menggambarkan tingkah laku yang secara kronologis normal
(rata-rata) dari sebelum kelahiran hingga kematian.
Seorang individu dalam rentang
kehidupannya di dunia ini harus melalui berbagai macam fase atau masa seiring
perkembangan usia mereka. Dalam setiap fase memiliki tugas-tugas perkembangan
masing-masing, hal ini berbeda antara fase satu dengan fase yang lainnya.
Masing-masing individu dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap tugas
perkembangannya sesuai dengan tahapan fase yang dilaluinya dan rentang usia
yang sudah ditentukan pada tiap fase tersebut.
Seorang
individu dapat dikatakan normal atau bahagia apabila ia dapat menyelesaikan
tugas perkembangannya dengan tepat waktu. Apabila individu tersebut tidak dapat
atau mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, maka
individu tersebut akan mengalami gangguan atau ketidakbahagiaan baik dalam
aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, maupun spiritualnya.
Untuk
menyelesaikan tugas perkembangan individu dengan tepat waktu, kita harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Faktor terpenting
yaitu faktor heriditas dan lingkungan.
Banyak faktor yang menyebabkan existnya diri seseorang yang tidak
dapat diraba atau dipengaruhi dari luar dan begitu juga sebaliknya, lebih
mudahnya untuk mempengaruhi seseorang.
Hal ini dapat dicontohkan pada
existnya keyakinan Ibrahim terhadap Tuhan yang Esa, yang tidak ada sekutu atau
partner bagi-Nya, bukan kepada berhala-berhala yang diyakini oleh masyarakat
pada saat itu, baik raja Namrud sendiri maupun rakyatnya. Kuatnya faktor
endogen yang ada pada diri Ibrahim tersebut tidak dapat dielakkan apalagi
dinafikan dari dalam putaran rotasi sejarah, namun banyak juga masyarakat pada
masa Ibrahim yang lebih mudah terpengaruh karena faktor eksogen.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Aspek-aspek apakah yang mengalami perubahan dalam perkembangan?
B.
Apa Nativisme, Empirisme dan Kovergensi itu dan bagaimana
pengaruhnnya terhadap faktor perkembangan?
C.
Faktor-faktor umum apakah yang mempengaruhi perkembangan?
III.
PEMBAHASAN
A.
Aspek
Yang Mengalami Perubahan Dalam Perkembangan
Stabilitas dan perubahan juga
terjadi pada berbagai ranah, atau dimensi diri. Dan ada 3 aspek perubahan yang saling
terkait dan tak lepas dari perkembangan maupun pertumbuhan, diantaranya :
1.
Aspek Fisik
Segala yang dapat mempengaruhi domain perkembangan lainnya adalah
pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas
sensoris, ketrampilan motorik, dan kesehatan merupakan bagian dari perkembangan
fisik.[1]
Sebagai contoh, seorang anak yang sering mengalami infeksi telinga akan lebih lambat mengembangkan kemampuan
berbahasanya ketimbang anak yang sehat.
Proses perkembangan fisik ditandai
dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal (tangan, kaki, badan) yang makin
membesar, memanjang, melebar, tinggi. Sedangkan perubahan internal ditandai
dengan makin matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin kompleks,
sehingga mampu menaikan fungsi hormon, kelenjar maupun keterampilan motoriknya.
2.
Aspek Kognitif
Perkembangan Kognitif adalah
perubahan dan stabilitas dalam kemampuan mental, perhatian, ingatan, bahasa,
pemikiran, logika, dan kreativitas.[2] Perkembangan
kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir (thinking),
memecahkan masalah (problem Solving), mengambil keputusan (decision making),
kecerdasan (intelegence), bakat (aptittude).
Optimalisasi perkembangan kognitif
sangat dipengaruhi oleh kematangan fisiologis, terutama pada bayi dan anak.
Sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.
3.
Aspek Psikososial
Perkembangan psikososial adalah
perubahan dan stabilitas dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial.[3]
Perkembangan inilah yang dapat mempengaruhi fungsi fisik dan kognitif.
Kecemasan menghadapi masalah misalnya, dapat berakibat pada penurunan prestasi.
Dukungan sosial dapat menolong seseorang untuk menghadapi potensi efek negatif
stres terhadap kesehatan fisik dan mental.
Walaupun telah dipilah-pilah
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial, akan tetapi seseorang akan lebih
dari sekedar sekumpulan elemen-elemen yang terpisah satu dengan yang lain. Dan
semua elemen tersebut akan memberi kontribusi besar pada kepercayaan diri,
dapat mempengaruhi penerimaan sosial, pilihan kerja, dll.
B.
Teori-teori dan Faktor Pengaruh dalam Perkembangan
Telah dipaparkan manusia itu
merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk
hidup yang lain. Dari unsur kehidupan yang ada pada manuia, manusia berkembang
dan mengalami perubahan-perubahan, baik dari segi fisiologis maupun dari segi
psikologis.
Dalam kesempatan ini akan akan
dijelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan dalam perkembangan manusia
ternyata terdapat bermacam-macam pendapat para ahli, yang menimbulkan
bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia. Teori-teori perkembangan
tersebut ialah :
1.
Teori Nativisme
Teori yang dikemukakan oleh Schopenhauer
ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan oleh faktor-faktor nativus,
yaitu faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor-faktor yang dibawa oleh
individu sejak dilahirkan.[4]
Menurut teori ini sewaktu individu dilahirkan telah membawa sifat-sifat tertentu,
dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan.
Teori ini menimubulkan pandangan
bahwa seakan-akan manusia telah ditentukan oleh sifat-sifat sebelumnya, yang
tidak dapat diubah. Sehingga individu akan sangat tergantung pada sifat-sifat
yang diturunkan oleh orang tuanya. Jadi, teori ini dalam pendidikan menimbulkan
pandangan yang pesimistis[5]
menghadapi perkembangan manusia.
2.
Teori Empirisme
Teori yang dikemukakan oleh John
Locke ini menyatakan bahwa perkembangan Individu akan ditentukan oleh
pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu tersebut.[6]
Menurut teori ini individu yang dilahirkan bisa analogikan sebagai kertas yang
putih bersih yang belum ada tulisan-tulisannya. Jadi, tergantung apa yang akan
tuliskan di atasnya. Karena itu, peranan para pendidik dalam hal ini sangat
besar, pendidiklah yang akan menentukan keadaan individu itu di kemudian hari.
3.
Teori Konvergensi
Bisa dilihat dari teori nativisme dan
empirisme merupakan teori-teori yang saling bertentangan satu dengan yang lain.
Natifisme sangat menitik beratkan pada keturunan atau pembawaan, sedangkan
empirisme menitikberatkan pada lingkungan. Berhubungan dengan hal tersebut
adanya usaha untuk menggabunggakan kedua teori ini menjadi teori konvergensi.
Teori yang dikemukakan oleh William
Stern ini menyatakan bahwa perkembangan individu akan ditentukan baik oleh
faktor yang dibawa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan,
termasuk pengalaman dan pendidikan (faktor eksogen).[7]
Jadi, perkembangan individu itu akan
ditentukan baik oleh faktor pembawaan (dasar) atau faktor endogen, maupun oleh
faktor keadaan atau lingkungan atau faktor eksogen.
C.
Faktor-faktor Umum Yang
Mempengaruhi Terhadap Perkembangan
Perkembangan yang terjadi pada diri
seseorang, ternyata menyangkut berbagai aspek, tidaklah masalah fisik semata.
Tetapi juga berkaitan dengan masalah kognitif, moral, agama mapun psikososial.
Terjadinya perkembangan tersebut dipengaruhi oleh :
1.
Faktor Genetika (Hereditas)
Hereditas
merupakan kualitas genetik yang di warisi dari orang tua biologis saat
pertumbuhan.[8]
Bisa dimaksudkan totalitas karaktiristik individu yang diwariskan orang tua
kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki
individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen
– gen.
Gen
inilah yang sesungguhnya yang menjadi penentu sifat-sifat unik yang akan
diturunkan seperti warna mata, warna rambut, dan kulit. Pada saat terjadinya
pembuahan, sel telur dan sperma menyatu membentuk suatu sel tunggal yang berisi
46 kromosom yang masing-masing 23 berasal dari ibu dan 23 dari pihak ayah.
Pengaruh gen terhadap kepribadian,
sebanarnya tidak secara langsung, karena dipengaruhi gen secara langsung
adalah:
a.
kualitas sistem saraf
b.
kesimbangan biokimia tubuh, dan
c.
struktur tubuh.[9]
Lebih lanjut
dapat dikemukan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan
kepribadian adalah:
a. sebagai sumber bahan mentah (raw
materials) kepribadian seperti fisik, intelegensi dan temperamen.
b. membatasi perkembangan kepribadian (meskipun
kondisi lingkungan sangat kapasitas atau potensi hereditas), dan
c. memengaruhi keunikan kepribadian.
2.
Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah segala keseluruhan
fenomena yang dimulai dari dalam kandungan, dan pembelajaran yang didapat dari
pengalaman.[10]
Sejak pembuahan samapi saat kelahiran,
lingkungan telah mempengaruhi calon bayi lewat ibunya. Misalnya, kurangnya
kalsium dalam aliran darah sang ibu akan menyebabkan abnormalitas tulang bayi. Faktor lingkungan yang dibahas pada
paparan berikut adalah Lingkungan Eksternal dan Internal.
Lingkungan
eksternal
a.
Kebudayaan
Peraturan daerah setempat dapat
mempengaruhi perkembangan motorik seseorang.[11] Jadi,
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan
tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak. Misalnya ada daerah yang tidak
mengijinkan anak putri naik sepeda, maka tidak akan diberi pelajaran naik
sepeda roda tiga.
b.
Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga
dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai
pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan
terhadap anak.
c.
Kesehatan dan gizi
Kesehatan dan gizi yang baik pada
awal kehidupan pasca lahir akan mempercepat perkembangan motorik bayi/anak.[12] Untuk
tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan
yang bergizi.Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang
kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif,
penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan
absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
d.
Lingkungan fisik suatu daerah
Yaitu lingkungan yang berupa alam,
misalnya keadaan tanah, keadaan musim dan sebagainya. Lingkungan alam yang
berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada individu. Misalnya:
daerah pegunungan akan memberikan pengaruh yang lain bila dibandingkan dengan
daerah pantai.
Lingkungan
Internal
a.
Inteligensi
Masyarakat umum mengenal inteligensi
sebagai istilah yang menggambarkan
kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan problem yang
dihadapi.[13]
b.
Hormon
Ada tiga hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan anak yaitu: somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk
merangsang sel otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat
menyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya
hormon ini apat menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang
testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi
spermatozoa. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanita
dan produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan
terhambatnya perkembangan seks.[14]
c.
Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang
lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh
pada perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi
dengan keluarga maka kan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila
kebutuhan emosi anak tidak dapat terpenuhi
3.
Kematangan Tubuh dan Otak
Kematangan tubuh dan otak merupakan
terbukanya tahapan alamiah perubahan fisik dan pola prilaku, termasuk didalamnya
kesiapan untuk menguasai satu kemampuan baru.[15]
Seperti berbicara dan berjalan. Seiring tumbuhnya seorang anak menjadi remaja
kemudian dewasa, perbedaan dalam karakter bawaan dan pengalaman hidup akan
berperan lebih besar.
IV.
KESIMPULAN
Aspek perubahan yang saling terkait
dan tak lepas dari perkembangan maupun pertumbuhan yaitu 1. Aspek fisik yaitu proses
perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal
(tangan, kaki, badan) yang makin membesar, memanjang, melebar, tinggi. 2. Aspek
Kognitif yaitu perubahan dan stabilitas dalam kemampuan mental, perhatian,
ingatan, bahasa, pemikiran, logika, dan kreativitas. 3. Aspek Psikososial yaitu
dukungan sosial dapat menolong seseorang untuk menghadapi potensi efek negatif
stres terhadap kesehatan fisik dan mental.
Faktor-faktor yang menentukan dalam
perkembangan manusia ternyata terdapat bermacam-macam pendapat para ahli, yang
menimbulkan bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia. Teori-teori
perkembangan tersebut ialah : 1. Teori Nativisme, 2. Teori Empirisme, 3. Teori
konvergensi.
Dari uraian – uraian di atas, maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, bahwa perkembangan adalah proses
atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Faktor - faktor yang
mempengaruhi perkembangan, diantaranya faktor genetika dan faktor lingkungan.
Faktor genetika merupakan totalitas
karaktiristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala
potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi
sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen – gen. Faktor lingkungan
adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau
sosial yang memengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.
V.
PENUTUP
Demikianlah, makalah yang saya
paparkan serta masih jauh dari kata baik.Oleh sebab itu, masukan dari berbagai
pihak sangatlah saya harapkan, untuk memperkaya materi dan memperdalam
pemahaman.Tak lupa ucapan ma’af dan terima kasih saya haturkan dengan sepenuh
hati kepada semua pihak atas kerjasama di dalam pembuatan maupun penyampaian
materi ini. Ihdina al-Shirathal Mustaqim..Wallahu A’lamu Bi al-Shawab.
Anwar, Saifuddin, Pengantar Psikologi
Inteligensi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996, Ed.1, Cet.1.
http://imanbella.wordpress.com/tugas-tugas-2/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/
pukul 14.00 tanggal 29-10-2013
http://lutfiabdulaziz.blogspot.com/2012/01/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
di unduh pukul 14.00 tanggal 29-10-2013
Rumini, Sri dan Sundari, Siti, Perkembangan
Anak dan Remaja, Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2004.
Papalia, Diane E., dkk, Human
Development (Psikologi Perkembangan), Jakarta: Kencana, 2008, Ed. 9, Cet.1.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi
Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 1981.
[1] Diane E. Papalia, dkk, Human Development (Psikologi Perkembangan),
Jakarta: Kencana, 2008, Ed. 9 Cet.1, h. 10.
[2] Ibid.,
[3] Ibid.,
[4] Drs. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi
Offset, 1981, h. 43.
[5] Pesimistis yaitu suatu usaha yang tidak berdaya, Ibid., h. 44
[6] Ibid.
[7] Ibid., h. 45.
[8] Diane E. Papalia, dkk, op.cit, h. 15.
[9] http://lutfiabdulaziz.blogspot.com/2012/01/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
di unduh pukul 14.00 tanggal 29-10-2013
[10] Diane E. Papalia, dkk, op.cit, h. 15.
[11] Prof. Dra. Sri Rumini dan Dra. Siti Sundari H.S. M.Pd.,Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:
PT. RINEKA CIPTA, 2004, h. 26.
[12] Ibid., h. 25.
[13] Drs. Saifuddin Anwar, MA., Pengantar Psikologi Inteligensi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996, Ed.1 Cet.1, h. 2.
[14]http://imanbella.wordpress.com/tugas-tugas-2/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/
pukul 14.00 tanggal 29-10-2013
[15] Diane E. Papalia, dkk, op.cit, h. 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar